Selasa, 17 Februari 2009

BELAJAR BERHITUNG

Enam puluh detik dalam satu menit. Tigaribu enam ratus detik dalam satu jam. Delapan puluh enam ribu empat ratus detik dalam sehari semalam. Bila ada satu kejadian saja dalam tiap satu detik, maka itu berarti, ada delapan puluh enam ribu empat ratus detik kejadian dalam sehari semalam.

Waow! Sebuah jumlah yang fantastis. Dan itu adalah sumber ide yang tak habis untuk ditulis. Belum lagi ada tujuh hari dalam satu minggu, dan ada rata-rata tiga puluh hari dalam satu bulan.

Ck! Ck! Ck! Subhanalloh... Betapa alam raya ini menyediakan diri untuk terus digali.

Tapi.... :-(

Yah... Kemanakah ada untuk selalu menulis yang pernah berkobar saat itu? Kemanakah? Huh! Penginnya menjadi seorang penulis. Penulis apa namanya, bila tak pernah menyengajakan diri untuk menulis? Bahkan saat mood mendidih dan ide berseliweran di sekelilingku. :-(

Duh Rabbi...

Kangen sekali untuk menulis lagi. Tahun kemarin, saya mewajibkan diri saya sendiri untuk menghasilkan satu buah buku kumpulan cerita. Dan hasilnya? Di akhir tahun, tak berhasil. Astaghfirullah...

Saya merasa sangat bersalah. Pada diri saya sendiri, dan juga pada teman-teman penulis yang telah menyuntikkan semangat padaku untuk menulis. Dan terus menulis. Memberiku kabar "setiap" ada event kepenulisan. 

Apakah cukup hanya bersedih dan merasa bersalah? Tentu tidak. So? Menulis lagi, yuk....

Bismillaahirrahmaanirrahiim..............

Tidak ada komentar: