Kamis, 24 November 2011

CATATAN KEMARIN

Wednesday, November 16, 2011 4:48:20 PM
Hari ini, jadwal ngajarku di SD Negeri Kaliwungu 03. Dan saya benar-benar menikmati ritme sehari ini. Bersama anak-anak yang ceria dan penuh semangat menyambut tawaran scenario pembelelajaranku, membuat hatiku tidak merasa lelah sama sekali. Masuk di kelas IV, mengoptimalkan hafalan anak-anak dengan mengkondisikan mereka pada suasana kompetisi. Ternyata, tak seorangpun anak yang mau untuk benar-benar kalah. Semua ingin menjadi yang pertama. Dan ini sangat menyenangkan. Membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, memberikan tugas untuk menghafalkan materi, dan menagih hafalan mereka dalam ajang kompetisi. Maka, acara menghafalkan ketentuan salat (syarat sah, syarat wajib dan sunnah salat) menjadi sangat menyenangkan. Dimulai sekitar jam 07.15, dan saat jarum jam menunjuk angka 09.00, seolah tak mau berhenti dari proses pembelajaran. Betapa menyenangkan.
Lalu, kelas VI pun tak mau kalah. Belajar dalam kelompok, dituntut kekompakan dan kerjasama yang benar-benar tulus. Sama seperti di kelas IV, anak-anak kelas VI pun tak ada yang mau untuk kalah. Alhasil, acara menghafalkan surat al-Maidah ayat 3 beserta artinya, menjadi sangat menangtang dan menyenangkan. Apalagi, pulangnya bergiliran sesuai hasil kompetisi hari itu. Waow! Mengapa tak sedari dulu saya menyadari ini semua, ya? Makasih saya ucapkan pada Pak Nurmuludin. Atas segala ide, pemikiran, masukan, saran, contoh, bukti, dan lain sebagainya. Jujur, sejujurnya saya ingin mengajak anak-anak lebih senang belajar. Tapi bingung harus dengan cara apa. Wah, ternyata ada cara sederhana namun cukup bisa diharapkan. Yakni, memaksimalkan kerja kelompok. Dan itu, harus dilakukan dengan TELATEN. Tak boleh jemu. Bahkan dituntut untuk mengembangkan terus kreatifitas agar anak-anak semakin tertarik belajar. Thanks a lot, Sir…
Lalu, belajar bersama anak-anak kelas III. Mencoba memperdalam materi BTQ. Ya, suasana pembelajaran benar-benar cermin dari suasana hati. Hati yang semangat, penuh motivasi, harapan, dan cita-cita, akan melahirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Betapa senangnya melihat anak-anak; yang meskipun tidak bisa; namun tetap memiliki rasa percaya diri untuk tampil di depan, dan tanpa malu tetap mau belajar.
Dan yang terakhir, latihan pesta siaga bersama beberapa anak kelas IV. Wah, benar-benar, deh. Dulu, bila melihat anak yang lambat berpikir, pasti segala cap negative akan menempel dengan begitu mudahnya pada anak-anak tersebut. Tapi tadi sore, ajaib. Entah energy apa yang sedang merasuki saya hari ini. Melihat anak-anak tak langsung bisa melafalkan bacaan tasbih, tahmid, dan takbir, saya bisa menerimanya dengan sangat lapang. Bahkan, tertawa. Catet! TERTAWA! Seolah, saya merasa sedemikian bebas, tak ada beban sama sekali. Rasa kemakluman saya begitu besar hari ini. Segala salah anak, saya maafkan. Hehe…
Begitulah. Intinya, apa yang kita pikirkan, itu yang akan kita alami. Bila pikiran-pikiran positif yang menguasai hati kita, maka yakinlah bahwa pengalaman kita pun akan menjadi sangat positif. Anak-anak, sungguh saya sangat mencintai kalian. Love u….

Tidak ada komentar: