Senin, 16 Juni 2008

OLEH-OLEH DARI BANJARNEGARA (II)

Baiklah, mari kita lanjutkan catatan saya beberapa waktu yang lalu tentang kegiatan Bedah Buku di Banjarnegara itu.

Ehm! ….and The Star is Me

Mbak Afra dan Kang Nass yang membedah buku tersebut, begitu antusias dalam menguraikan intisari pokok isinya.

Sebuah hikmah saya petik: Bila Anda; seorang yang biasa diminta menjadi pembicara; menginginkan audience Anda mengikuti pembicaraan Anda dengan antusias, mulailah dari diri Anda sendiri.

Mbak Afra dan Kang Nass tampil penuh semangat, sebuah kesemangatan yang mampu membuat saya (entah yang lain) betah duduk di kursi panas itu hingga hampir 2 jam lamanya, tanpa merasa bosan.

Mungkin karena jauh-jauh dari Purwokerto, saya menyengajakan diri untuk mengikuti acara ini, maka sungguh sangat saya nikmati ‘suguhan’ mereka. Saya tak ingin, pulang ke Purwokerto dengan tangan hampa.

Kang Nass menyatakan; setiap insan memiliki potensi bintang. Mbak Afra menyampaikan; setiap kita adalah bintang.

Kita semua telah tahu; bagaimanakah karakteristik bintang itu? Bintang (misalnya matahari) senantiasa ‘hidup’, karena memiliki ‘sumber kehidupan’ sendiri. Bintang berpijar dan bersinar, menjadi sumber panas dan cahaya, menjadi sesuatu yang diikuti, menjadi pelopor dan bukan pengikut, dan lebih besar kemungkinannya memberikan manfaat bagi yang lain.

Cobalah bayangkan, bila tidak ada matahari dalam sistem tata surya kita? Akankah ada bulan yang bersinar, akankah ada siang dan malam, akankah ada siklus hidrology (daur ulang air)? Terlepas dari semua bisa terjadi bila Allah menghendaki, tapi saat ini, kita berbicara dalam pemahaman sebab-akibat yang sudah lazim kita saksikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Maka, demikianlah seharusnya kita. Jadilah bintang, minimal bagi diri kita sendiri. Iman akan menjadi ‘sumber kehidupan’ yang akan senantiasa membuat kita ‘hidup’. Iman dan ilmu akan menjadikan kita berpijar dan bersinar, menghangatkan jiwa-jiwa beku untuk bangun, menyinari hati-hati yang gelap untuk segera bertaubat, dan sempurnakanlah memberi manfaat pada yang lain dalam amal shalih yang dilandasi ikhlas semata karena Allah.

Pertanyaannya sekarang, bagaimanakah caranya menjadi bintang itu?
Kang Nass dan Mbak Afra menguraikan banyak sekali hal, tetapi biarlah saya rangkum dalam beberapa poin, sejauh kemampuan saya menangkap uraian beliau berdua kemarin.

- Berkarakter bintang. Tumbuhkanlah karakter bintang dalam hidup Anda. Milikilah sumber ‘hidup’ (sumber daya, sumber potensi) yang selalu hidup (melimpah, tak pernah habis), berani menjadi trendsetter (yang memulai), dan berani berbeda dari yang lain (lihatlah bintang, ia terlihat karena memiliki karakteristik yang khas, yang berbeda dari benda-benda yang lainnya)
- Jangan ragu untuk terus menggali potensi diri
- Jangan malas untuk terus memperbaiki kualitas diri.
- Memiliki self motivation (motivasi dari dalam diri sendiri) yang kuat.

Ya…gitu dech kira-kira. Intinya tuh…

KITA SEMUA ADALAH BINTANG!

Lalu, mengapa kita harus membiarkan virus minder, pesimis, putus asa, dan seabreg pikiran negatif lainnya menggerogoti ke-bintang-an kita?

Baiklah, kita juga sepakat, bahwa setiap orang pasti memiliki permasalahan; yang boleh jadi itu akan kita tuding sebagai salah satu penyebab mengaburnya kecemerlangan kita. Bila demikian adanya, apa yang harus kita lakukan?

Sebuah bintang sejati, tak akan membiarkan masalah itu berlarut-larut. Segera cari tahu akar permasalahannya, lalu selesaikan dengan tepat. (Wah, kalau berteori memang mudah, yah, prakteknya itu yang sulit.). Yakinlah, bahwa semua orang juga pasti menemui yang namanya masalah. Hanya tinggal bagaimana cara mengatasinya. Optimis, optimis, dan berpikir positif selalu, saya rasa itu juga salah satu cara agar pikiran kita lebih jembar dan lebih mudah dalam menghadapi permasalahan yang timbul. Lha, kok, jadi nglantur…???

Kang Nass mengangguk sangat setuju saat kemarin Mbak Afra menyatakan hal ini:

BADAI pasti akan selalu ada, tapi hanya BINTANGlah yang dapat terus BERSINAR dan akhirnya menjadi yang TERBAIK!

Wah,wah, subhanallah! Bagus banget, kan?

Finally, thanks banget buat My Dream Learning Centre Banjarnegara yang telah menyelenggarakan acara ini.

Buat Kang Nass dan Mbak Afra juga, saya menyampaikan terima kasih. Dan mohon maaf…bila ‘kutipan-kutipan’ di sini, kurang sesuai dengan maksud hati Kang Nass dan Mbak Afra.

Maka biarlah saya terus belajar, menjadi bintang, berpijar, bersinar,
bermakna bagi diri dan lingkungan


(the end)

NB: bagi pembaca yang ingin kenal lebih dekat dengan Mbak Afra, bisa klik di www.afifahafranews.blogspot.com

Tidak ada komentar: