Selasa, 15 September 2015

Inspirasi di PLPG (2)

Bila sejarah masa lalu membuatmu sakit pada hari ini, jangan ulangi sejarah itu. Begitulah kenyataan yang harus aku hadapi hari ini. Kabupaten Cilacap menjadi buah bibir hari ini. Bukan karena prestasinya yang membanggakan pada masa PLPG saat itu, namun karena kelakuan salah satu oknum guru yang tidak senonoh. Telah menodai nama baik dirinya sendiri, nama baik korps, nama baik institusi, nama baik kabupaten, nama baik profesi. Astagfirulloohal'adziim.

Masa lalu yang kelam, biarlah berlalu. Cerita saat itu, biar menjadi noda yang mewarnai perjalanan. Namun, warna hitam itu jangan dibiarkan melebar dan membesar. STOP! Bila noda itu hanya setitik, cukup setitik saja. Bahkan, kalau bisa dihapus, hapuslah. Meskipun cerita tidak bagus itu akan terus dikenang semua orang yang pernah mendengarnya, namun bila ada hal baik setelahnya, mudah-mudahan itu akan menjadi penetral atas cerita itu. Kalau perlu, bisa mengaburkan dan menghapuskan cerita kelam sebelumnya.

Sungguh, aib itu membuatku benar-benar sangat malu. Bahwa aku wanita, sebagai istri, guru, ibu. Aku kehilangan muka di depan teman-teman satu provinsi. Aku merasa, setiap aku berjalan, semua memandangku. Menghakimiku. Seolah mereka mengatakan, "Wah, Cilacap dengan aksi tidak senonohnya". Astagfirulloohal'adziim.

Namun kemudian, lagi-lagi aku mendapatkan penguatan dan semangat dari kamar 202. Bahwa peristiwa yang lalu, biarlah berlalu. Bila cerita kelam itu membuatku sakit hati, malu dan terluka, maka saat ini, aku harus bisa menunjukkan bahwa itu hanya tindakan oknum semata. Aku tidak bertanggungjawab atas apa yang telah dia lakukan. Aku hanya bertanggungjawab atas perbuatanku sendiri. Maka, aku akan berusaha melakukan yang terbaik semampu yang bisa aku lakukan. Aku tahu dan aku sadar, bahwa keberadaanku disini, bukan membawa diriku semata. Banyak pihak yang bersinggungan dengan keberadaanku. Keluarga, sekolah, kecamatan dimana aku bekerja, kabupaten tempatku dilahirkan, korps pegawai dimana aku bernaung... Maka, aku akan bekerja keras, aku akan belajar, agar keberadaanku membawa manfaat. Bagi diriku dan bagi semua pihak yang bersinggungan dengan keberadaanku.

Hari ini, aku merasa ditampar oleh kenyataan pahit. Hari ini juga, aku beritikad akan selalu berusaha belajar untuk menjadi lebih baik. Bismillaahirrohmaanirrohiim

Tidak ada komentar: