Rabu, 14 Mei 2008

INNA MA’AL ‘USRI YUSRON

Pagi yang cerah. Saya berangkat ke kantor dengan penuh semangat. Hati rasanya demikian lapang. Padahal bulan ini, honor belum dibayarkan. Mungkin karena semalam telah bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dalam keterbatasan saranan.

Suami salah seorang teman kerja saya sedang mengerjakan tesis. Di rumah beliau telah tersedia komputer, tapi beliau belum begitu percaya diri untuk mengoperasikannya sendiri. Meski bukan pakar, tapi sedikit-sedikit saya bisa mengoperasikan benda itu dengan lebih baik, dibandingkan suaminya teman saya ini. Mengoperasikan lho, bukan memprogram atau mereparasi. Sebab saya bukan programmer, bukan pula teknisi. Benar-benar hanya seorang operator.

Maka dengan derajat yang ‘lebih baik’ itulah, teman saya meminta tolong pada saya untuk membantu memindahkan catatan pena suaminya ke dalam komputer. Saya menyanggupi.

Sorenya, sepulang dari kantor, saya sempatkan untuk ke warnet dulu, sebelum ke rumah teman saya itu. Rencananya, mau buka-buka email, sebab biasanya banyak informasi, cerpen, tips, catatan, dan lain sebagainya berhamburan di email. Bukan apa-apa, saya mendaftarkan email saya untuk dikirimi ‘buletin’ dari penulislepas. Jadi memang setiap kali saya buka email, cukup banyak email yang saya terima.

Selain itu, saya juga ingin sekedar nge-blog. Tapi alhamdulillah, komputernya luar biasa ‘alon’. So slow, sangat pelan sekali kerjanya. Ini adalah hal yang tidak biasa terjadi, sebab warnet langganan saya, biasanya sangat memuaskan ketika digunakan.

Tak apalah. Email tak bisa saya buka, apalagi dibaca, dinikmati, atau dibalas. Begitu pula dengan blog teman-teman, yang coba saya buka. Termasuk google (saya sedang mendapat PR untuk men-down load file NUPTK dari sekolah), juga tak bersedia membuka diri. Bahkan saat chat dengan teman pun, tiba-tiba sign out dengan sendirinya. Puisi yang sudah saya siapkan, juga tak terkirim. Masih parkir di buku ‘proses kreatif’ saya. Hehehe….agak keren dikit lah….punya buku ‘proses kreatif’ segala. J

Mungkin dengan lemotnya itu komputer, saya tidak terlena untuk berlama-lama di warnet. Yah, diambil hikmahnya saja.

Akhirnya saya hanya menghabiskan waktu kurang dari 1 jam di dalam warnet itu. Setelah itu, saya lanjutkan perjalanan ke rumah teman saya itu.

Singkat cerita, tibalah saatnya untuk saya memindahkan catatan suaminya teman saya itu ke komputer. Dan alhamdulillah, lagi-lagi, saya harus menghadapi komputer yang juga ‘alon’. So slow, bahkan kadang-kadang, tiba-tiba kembali ke desktop dengan sendirinya. Sedang asyik-asyiknya ngetik, eh, tak taunya keluar dari program. Tertutup, dan kembali parkir di desktop. Dalam keadaan normal, kita bisa mengetik 3-4 halaman dalam satu jam. Tapi ini? Alhamdulillah, catatan yang harus dipindah ke komputer, akhirnya bisa diketik semua. Mungkin sekitar 10 halaman, sebab saya juga tidak mengetik sejak halaman pertama, hanya tinggal meneruskan saja. Saya membutuhkan waktu sejak jam 18.30 – 23.00, diselingi dengan shalat. Dalam proses selama itu, berkali-kali dokumen yang saya ketikkan, harus hilang, harus ngadat, harus diganti file name nya. Akhirnya saya putuskan, untuk men-shut down file yang sedang saya kerjakan. Untuk shut down, komputer membutuhkan waktu hampir 10 menit. Akhirnya, karena tak sabar, saya tekan tombol restart. Maka mulailah dari awal lagi. Tak apa-apa, itung-itung untuk menguji kesabaran. Hehehe….

Menjelang pukul 20.00, komputer terasa lebih bersahabat untuk digunakan. Alhamdulillah, akhirnya pukul 23.00 lebih sekian menit, saya bisa beristirahat. Rasanya nikmat sekali, mengistirahatkan badan yang telah benar-benar merasa lelah. Dan paginya, saya merasa jauh lebih segar ketika menghirup udara pagi. Alhamdulillah….

Maka benarlah, ketika ALLOH menyatakan dalam firman-NYA:
“Sungguh, dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan sungguh, dalam kesulitan, pasti ada kemudahan”

Itu adalah peristiwa yang mungkin bisa kita jumpai setiap hari. Dan kita melihat, menggerutu dan menyesali ‘nasib’, bukanlah penyelesaian yang baik. Menikmati proses dalam usaha maksimal yang bisa kita lakukan, saya rasa, itu adalah hal yang tidak terlalu buruk untuk dicoba. Bersabar dalam ujian? Harus itu….

I think, that is all.

Kota hujan, 09/05/08

Tidak ada komentar: